Saturday, October 29, 2011

Rumah Tenun Juwita



Sejak promosi kain tenun yang mengglobal, kini kain tenun Sultra bukan lagi kain kuno yang hanya dipakai di upacara adat, akan tetapi telah menjadi bagian dari trand mode bahkan para artis Kaliber antara lain Indra Bekti, Paramita rusadi dll mengenakan busana tenunan khas Sultra dalam berbagai kesempatan. Tak bisa dipungkiri, kebangkitan Dekranasda karena upaya dan dukungan First Lady Sultra Hj Tina Asnawati Nur Alam.
Promosi Dekranasda dibawah pimpinan Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah Provinsi Sultra Tina Nur Alam lebih mendunia. Selain tingkat nasional, kain tenunan Sultra sudah melalang buana di kontes fashion. Hal ini karena kerjasama yang dijalin Dekranasda dengan CTI dan desainaer Denny Wirawan. Kain tenun Sultra dirancang desainer serta diperagakan di Paris, Dubai dan Mumbay.
Para selebriti sering menggunakan kain tenunan dia ajang bergengsi seperti penghargaan music, tenunan tersebut mereka pesan dari desainer yang telah menjalin kerjasama dengan Dekranasda Sultra. Dalam kurun waktu 2008-2011 sebagai implementasi dari program kerja yang telah ditetapkan sebelumnya, antara lain :
1. Untuk meningkatkan kinerja organisasi dan pembinaan para perajin telah dibentuk sekaligus pelantikan pengurus Dekranasda di 12 kabupaten/kota se Sultra.
2. Mengadakan kerja sama dengan Cita Tenun Indonesia (CTI) sebagai upaya peningkatan kualitas tenun yang berbasis daerah dimana pihak CTI menyiapkan tenaga professional seperti ahli pelatihan dan manajemen, ahli desain tekstil, desainer fesion, desainer interior dan ahli dibidang pewarnaan.
3. Dalam peringatan HUT Sultra yang ke 45 tahun 2009 telah dilaksanakan lomba fashion show tenun khas daerah yang diikuti para isri Kepala SKPD lingkup Pemprov Sultra.
4. Mengikuti Tong-Tong Fair di Den Haag Belanda. Atas keikut sertaan Pemprov Sultra di acara tersebut, pemerintah Belanda memberikan respon yang sangat baik, di buktikan dengan kunjungan Duta Besar Belanda untuk Indonesia Dr Nicolas Van Dam di Dekranasda Sultra untuk melihat dari dekat potensi produk kerajinan di daerah ini.
5. Mengadakan kerja sama dengan Asosiasi perancang pengusaha Mode Indonesia dan Fashion Desainer Defrico Audy melaksanakan fashion show untuk mempromosikan tenun khas Daerah Sulawesi Tenggara.
6. Mengikuti pameran Mutumanikam Nusantara Indonesia, dan pada kegiatan ini Dekranasda Sulawesi Tenggara meraih peringkat pertama untuk kategori desain tradisional.
7. Bekerja sama dengan CTI dan Fashion Desainer Denny Wirawan melaksanakan promosi tenun khas Sultra yang dilksanakan di Kota Paris, Dubai dan Mumbay.
8. Pada peringatan HUT Sultra ke 46 tahun 2010 dilaksanakan lomba fashion show dengan peserta pejabat eselon III lingkup Pemprov Sultra untuk kategori pakaian kerja dengan menggunakan bahan tenunan daerah.
Dalam melaksanakan program kerja, Dekranasda sebagai organisasi niralaba (Non Profit Organisation) tentunya membutuhkan bantuan dan dukungan kemitraan dari berbagai pihak utamanya pemerintah daerah melalui kerja sama dengan instansi terkait dalam hal memfasilitasi untuk mengikuti promosi, pelatihan bagi para perajin dan pelaku usaha di bidang industry kerajinan.
Menurut Tina Nur Alam, Dekranasda Sultra akan menempatkan program unggulan yaitu one product one village, setiap daerah harus memiliki satu produk unggulan sesuai dengan potensi dan sumber daya alam yang dimiliki, hal ini dimaksudkan agar produk kerajinan kita memiliki daya saing yang dapat mendorong terwujudnya ekonomi kreatif yang berbasis budaya lokal. Dibawah manajamennya kini Dekranasda Sultra telah memiliki website yang dilouncing saat pelantikan pengurus Dekranasda Sultra Periode 2008-2013 di swiss Belhotel (13/4). (Fan)

No comments:

Post a Comment